74HssqAmpAieSQYdpeY0UHJ3eJx0ro2Bjc2BCzNj
Bookmark

Dr Tuswadi, Ilmuwan Banjarnegara Memotivasi Siswa SMP Negeri 3 Pagedongan

Dr Tuswadi, memberikan hadiah pada siswa SMP Negeri 3 Pagedongan.(FOTO: Dok Drs Tuswadi)

MEMOTONEWS - Dr Tuswadi, seorang ilmuwan anggota kehormatan Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) memberikan motivasi kepada para siswa SMP Negeri 3 Pagedongan di Desa Pagedongan Kabupaten Banjarnegara, Selasa (5/12/2023).

Dr Tuswadi yang juga sebagai guru Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Banjarnegara mengisi waktu paska sumatif akhir semester (SAS) gasal tahun pelajaran 2023/2024 dalam Kelas Inspirasi.
Dalam kesempatan ini Dr Tuswadi diundang untuk memberikan paparan di hadapan siswa SMP N 3 Pagedongan.

Kepala SMP N 3 Pagedongan, Asri Ratna Sari, mengatakan kegiatan Kelas Inspirasi tersebut guna memperkuat karakter unggul peserta didik dengan mengambil tema “Saling Menghargai dan Menguatkan Menjadi Pelajar Saleh yang Berprestasi”. 

“Kisah hidup Dr Tuswadi sebagai seorang guru yang berprestasi tidak hanya di dalam tetapi di luar negeri sangatlah penting untuk disampaikan kepada anak didik kami," ujarnya. 

Beliau lanjut Asri bisa sukses seperti sekarang ini salah satunya berkat kuatnya sikap saling menghargai dan menguatkan di antara anggota keluarga beliau yang Ayahnya hanya seorang pedagang cangkul.

Peran teman atau sahabat sepermainan sewaktu Dr Tus kecil juga sangat besar dimana di rumah tetangganya yang punya fasilitas, Dr Tus kecil diijinkan untuk membaca koran dan majalah yang membuatnya berbakat menjadi penulis sejak SD.

"Belum lagi, ketika dirinya kuliah di Hiroshima dan kehabisan uang bekal karena beasiswa belum didapat. Disini peran seorang teman dalam menguatkan dari rekan-rekan mahasiswa Indonesia dan asing sangat berarti bagi Dr Tus sehingga dirinya dibantu biaya sampai akhirnya mendapatkan beasiswa dan lulus P.D. tepat waktu,” jelas Asri yang kagum dengan kesederhanaan Dr Tuswadi.

Dalam presentasinya di hadapan sekitar 115 peserta didik kelas VII, VIII, Dr Tuswadi menjelaskan implementasi sikap menghargai dan menguatkan anak didik sebagai anggota keluarga dan sebagai peserta didik di sekolah.

“Sebagai anak yang saleh dan pintar, kalian harus hormat, menghargai, dan menguatkan peran Ayah dan Ibu di rumah. Patuhi dan kerjakan apa yang diperintahkan oleh orang tua," katanya.

"Bantu ringankan beban mereka dengan tindakan-tindakan kecil tetapi bermakna dalam keseharian, dan tidak lupa selalu mendoakan. Terhadap saudara (adik/kakak), kalian harus selalu rukun, saling bantu, dan membahagiakan orang tua,” sambung Dr Tuswadi.

Dr Tuswadi kemudian menceritakan kisahnya bahwa berkat kerukunan kedelapan kakaknya yang bersedia gotong royong membiayai kuliahnya karena orang tuanya miskin, dia mampu meraih Sarjana dan menjadi aparatur sipil negara (ASN Guru).

Sebagai peserta didik, lanjut Dr Tuswadi, anak-anak dinasihatkan untuk selalu hormat, menghargai dan menguatkan peran guru di sekolah.

Anak-anak SMP Negeri 3 Pagedongan berasal dari 4 desa termasuk Pesangkalan dan Kebutuh Jurang. Beberapa peserta didik bahkan karena jauhnya jarak ke sekolah, mereka setiap hari naik ojek dengan biaya mahal. 

“Kalian terkirim ke sekolah dengan susah payah agar kalian pintar dan soleh. Para gurulah yang mengajar dan mendidik kalian dengan sabar. Maka hormati, hargai, dan taati semua guru," pinta Dr Tuswadi.

Kepada sesama pelajar, kata Dr Tus, sebagai adik kelas harus hormat kepada kakak kelas dan sebagai kakak kelas kalian harus melindungi dan menyayangi adik kelas.Tidak boleh ada tindak bullying atau perundungan di sekolah ini.

Salah satu siswa mendapatkan sovenir buku karya Dr Tuswadi

Menjelang akhir sesi, Dr Tuswadi memompa semangat peserta didik agar tidak pernah berhenti belajar, meskipun mereka anak desa seperti halnya dirinya.

Cita-cita harus tetap setinggi mungkin disertai dengan belajar keras dan berdoa agar lekak menjadi pemimpin-pemimpin yang handal dan berilmu. 

“Sehabis lulus SMP, lanjutkan sekolah kalian ke SLTA. Sehabis SLTA lanjut kuliah raih Sarjana. Sekarang pendidikan tinggi bukanlah konsumsi anak-anak keluarga kaya. Siapapun boleh kuliah apalagi pemerintah juga banyak memberikan beasiswa studi lanjut," tutur Dr Tuswadi.

Dua peserta didik mendapatkan sovenir karena berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Dr Tuswadi.

 Lina (siswi kelas VIII) mendapatkan minyak wangi asli dari Arab Saudi dan Budiyanto (siswa kelas IX) memperoleh Buku Best Seller: Inspirasi Keluarga Pembelajar Negeri Sakura.

“Kami semua dua jam sama sekali tidak mengantuk menyimak paparan Dr Tus; sangat inspiratif. Eh ternyata saya dapat hadiah buku karya beliau. Saya jadi tambah bersemangat belajar. Saya ingin menjadi polisi!” aku Budiyanto dengan mata berbinar.

Ditanya kesan terhadap SMP Negeri 3 Pagedongan, Dr Tuswadi mengaku takjub dengan kebersihan, kerapian, dan keindahan lingkungan sekolah. 

Dirinya melihat tidak ada sampah berserakan, tidak ada coretan di dinding-dinding yang menandakan bahwa seluruh peserta didik SMP Negeri 3 Pagedongan sangat peduli dengan kondisi sekolah sebagai tempat belajar yang ideal. (*)