MEMOTONEWS - Muhammad Rahmanuddin atau biasa dipanggil Mas Udin adalah anggota DPRD Banjarnegara dari Fraksi Demokrat.
Kini ia menjabat sebagai ketua Komisi 2 DPRD Banjarnegara. Komisi ini diantaranya membidangi pertanian/ perkebunan.
Khususnya di bidang ini sebenarnya ia sudah lama menginisiasi pengembangan durian asli Banjarnegara yakni Simimang.
Durian Simimang merupakan buah lokal Banjarnegara yang memiliki kualitas hampir sejajar dengan durian montong dan musanking asal Malaysia.
Durian simimang memiliki tekstur lembut, warna kuning dengan daging yang tebal berbiji kecil. Durian simimang memiliki aroma yang menyengat dan memiliki rasa yang manis.
Namun pohon durian ini sangat terbatas. Oleh karena itulah Komisi 2 DPRD dan Dinas Pertanian setempat berkolaborasi untuk mengembangkan durian lokal ini di daerah Banjarnegara.
Karena disamping untuk menyangga perekonomian petani, juga sebagai penyangga kelestarian alam kawasan pertanian yang mayoritas merupakan tanah labil.
"Kita sangat mendukung upaya ini, karena durian Simimang adalah lokal /asli Banjarnegara. Ini harus dilestarikan, apalagi memiliki keistimewaan yang tidak kalah dengan durian terkenal lainnya," jelas Muhammad Rahmanuddin, Ketua Komisi 2 DPRD Banjarnegara saat menghadiri pelatihan pengembangan tanam buah durian di Desa Kendaga Kecamatan Banjarmangu, Rabu (6/12/2023).
Tentu saja tidak hanya sekedar melestarikan saja, kata Muhammad Rahmanuddin, melainkan untuk menambah penghasilan petani Banjarnegara.
"Selama ini daerah Sigaluh, Madukara, Banjarmangu dikenal dengan buah salaknya, namun saat ini harga salak terus menurun, sehingga perlu tanaman penunjang lain. Dan Durian simimang cocok dikembangkan di daerah ini," ungkapnya.
Disamping durian Komisi 2 DPRD Banjarnegara juga mendorong pengembangan buah alpukat. "Memang Banjarnegara perlu memiliki sebuah kawasan pohon buah yang spesifik. Untuk durian, Banjarnegara sudah memiliki branding tinggal mengembangkan yang khas atau lokal istimewa," paparnya.
Saat ini Dinas Pertanian tengah mengembangkan durian simimang di lahan tersebar di Kecamatan Sigaluh, Banjarmangu, Pagedongan,
Banjarnegara, Madukara, Wanadadi dan Punggelan.
Durian simimang juga dikembangkan di Kecamatan Bawang, Purwanegara dan Mandiraja. Di tiga tempat untuk penyangga kekeringan.
Sehingga tanaman menyebar di desa - desa rawan bencana alam kekeringan. "Diharapkan dari kegiatan ini, kawasan buah durian lokal berkualitas akan segera terwujud di Banjarnegara," jelas Salam Riyadi, Bagian Produksi Holtikultura Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Banjarnegara, saat pelatihan pertanian budidaya Durian Simimang di Aula Balai Desa Kendaga Kecamatan Banjarmangu, Rabu (6/12/2023)
Sementara untuk Kecamatan Banjarmangu sendiri kata Salam Riyadi dikembangkan sekitar 50 hektare. "Diperkirakan lima tahun mendatang, durian Simimang sudah banyak di Banjarnegara," jelas Salam.
Untuk diketahui pelatihan pertanian diikuti oleh anggota kelompok tani Loh Jinawi, Mulya Kencana dan KWT Sekarwangi.
Kepala Desa Kendaga Murtinah menyampaikan terima kasih kepada Dinas Pertanian Banjanegara dan Komisi 2 DPRD telah melakukan pelatihan budidaya tanaman buah durian di desanya.
"Semoga buah dian akan menambah penghasilan para petani di Kendaga yang sebagian besar adalah petani buah salak. Buah durian di Kendaga sudah banyak, namun yang simimang baru dikembangkan," jelasnya.
Ia sependapat jika tanaman buah durian dapat untuk konservasi lahan buah salak yang rentan longsor. Dengan tumpang sari dengan pohon durian, maka lereng perkebunan salak akan semakin kuat menahan erosi.
Aris anggota kelompok tani Mulya Kencana menyambut baik program program peningkatan produksi pertanian dengan penanaman tumpang sari lahan salak dengan buah durian .
Apalagi yang dikembangkan adalah durian lokal berkualitas terbaik durian lokal Banjanegara.
Ipang, Kordinator penyuluh pertanian Kecamatan Banjarmangu menambahkan bahwa tanah di Kendaga cocok untuk tanaman buah durian Simimang.
Ia juga menyampaikan bagaimana cara perawatan pohon buah durian Simimang sehingga tumbuh menjadi pohon yang sehat dan berkualitas. (MH)
